Rabu, 18 Desember 2013

Rumah Muhlis Banjir

rumahbanjir
Bulan ini (Desember), Pontianak musim banjir. Air masuk ke jalanan tanpa arah dan tujuan yang pasti. Hal ini mengakibat beberapa masalah pada masyarakat. Masalah yang sering kali menimpa warga adalah banjir tersebut menggenangi rumah warga.

“Bulan desember  sebelumnya memang sering terjadi banjir, dan sampai  warga dulu mau ngungsi” tutur Muhlis. Termasuk diantaranya kediaman Muhlis. Dia tinggal di Desa Kapur, Kecamatan Parit Mayor, Kabupaten Kubu Raya, Gg. Rahmad 88.

Banjir malam itu (06/12) itu, mengakibatkan aktivitas penghuni rumah Muhlis terganggu. Begitu juga dengan tetangganya. Akibat lainnya, banjir membuat seisi rumah menjadi kotor. Tak ayal menambah pekerjaan baru warga. “Tak bise tidok malam tu. Tak cuman aku, tetanggaku pon gitu` jak. Takot ade ape-ape, tak tidoklah mereka.” tutur Muhlis.

Muhlis menambahkan, tinggi air sampai pada lutut pria dewasa. Di samping karena musim, menurutnya, hujan lebat dan angin kencang menjadi faktor air menjadi bertambah tinggi. Sehingga menyebabkan kekhawatiran warga desa kapur. “Penduduk di sana sangat khawatir sekali. Banjir tersebut telah menaiki lantai rumah. Hingga warga di sana susah yang mau tidur. Hujan lebat membuat air tambah tinggi.” tutur Putra H. Ja`far itu.

“Hujan lebat. Hingga parit tersumbat oleh sampah. Parit tak bisa menampung banyak air.” tambahnya.
Muhlis sendiri saat ini kuliah di STAIN Pontianak, Semester 1. Dia mengambil Jurusan Dakwah, Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI).  Banjir itu menempati rumah Muhlis selama dua hari. Yaitu hari Jum`at dan Sabtu. (Syakur)

0 komentar:

Posting Komentar