“Bulan desember sebelumnya memang sering terjadi banjir, dan sampai warga dulu mau ngungsi” tutur Muhlis. Termasuk
diantaranya kediaman Muhlis. Dia tinggal di Desa Kapur, Kecamatan Parit Mayor, Kabupaten
Kubu Raya, Gg. Rahmad 88.
Banjir malam
itu (06/12) itu, mengakibatkan aktivitas penghuni rumah Muhlis terganggu. Begitu
juga dengan tetangganya. Akibat lainnya, banjir membuat seisi rumah menjadi
kotor. Tak ayal menambah pekerjaan baru warga. “Tak bise tidok malam tu. Tak cuman aku, tetanggaku pon
gitu` jak. Takot ade ape-ape, tak
tidoklah mereka.” tutur Muhlis.
Muhlis
menambahkan, tinggi air sampai pada lutut pria dewasa. Di samping karena musim,
menurutnya, hujan lebat dan angin kencang menjadi faktor air menjadi bertambah
tinggi. Sehingga menyebabkan kekhawatiran warga desa kapur. “Penduduk di
sana sangat khawatir sekali. Banjir tersebut telah menaiki lantai rumah. Hingga
warga di sana susah yang mau tidur. Hujan lebat membuat air tambah tinggi.”
tutur Putra H. Ja`far itu.
“Hujan
lebat. Hingga parit tersumbat oleh sampah. Parit tak bisa menampung banyak
air.” tambahnya.
Muhlis
sendiri saat ini kuliah di STAIN Pontianak, Semester 1. Dia mengambil Jurusan
Dakwah, Prodi Komunikasi Penyiaran Islam (KPI). Banjir itu menempati rumah Muhlis selama dua
hari. Yaitu hari Jum`at dan Sabtu. (Syakur)
0 komentar:
Posting Komentar