Rabu, 18 Desember 2013

“Berdebatlah dengan Otak Jangan Bawa Pentungan”

pentunganotak
Mahasiswa Sekolah Tinggi Islam Negeri (STAIN) Pontianak, Jurusan Syari`ah, Ekonomi Islam (EI), kelas B semester satu melakukan kuliah, Kamis (12/12). Mata kuliah saat itu adalah Ilmu Kalam. Kuliah ini diampu oleh Abdul Mukti, MA.

 “Ajaran dasar pertama,Tuhan selalu melakukan perbuatan baik dan tidak pernah melakukan perbuatan buruk. Kedua, seluruh perbuatan manusia adalah dasar perbuatan manusia itu sendiri. Ketiga, tanggung jawab.” jelas Abdul Mukti, MA tentang prinsip tauhid. Setelah menjelaskan prinsip tauhid, beliau juga mengutarakan konsekuensi dari ajaran dasar tersebut. Salah satu contoh yang diambil adalah mengenai peristiwa bintaro yang mengakibatkan korban nyawa.

Menurut beliau, secara kasat mata peristiwa tersebut dapat disimpulkan terjadi murni adalah sebuah teguran atau cobaan dari Allah SWT kepada hambanya. Secara jelas, kecelakaan itu terjadi karena keteledoran seorang supir yang mengantuk. Namun menurut beliau, dibalik peristiwa tersebut, manusia sebagai umat Islam haruslah bisa mengambil sikap dan bertanggung jawab untuk memperbaiki kesalahannya agar tidak mengulagi  kesalahan yang sama.

“Sebenarnya, sebuah perdebatan mengenai pedapat Muktazilah bukanlah  kebutuhan untuk masa kini. Mungkin sangat dibutuhkan di orde lama. Yang terpenting saat ini adalah bagaimana mahasiswa bisa berpikir secara terkonsep untuk membawa diri dari kehidupan yang bisa menghasilkan manfaat. Memperkenalkan sesuatu yang baru dan memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru. Terang pria itu saat diperkuliahannya.

Berdebat haruslah fokus pada pendapat. Baik cara berpikir, berbicara dan menulis. “Lebih baik membicarakan seseorang yang diam bagai batu, dari pada membicarakan orang lain yang bersikap aneh. Karena orang yang berpikir besar, bicaranya jelek. Tapi orang yang menulis, bisa menghebohkan segalanya dengan tulisannya.” tambah beliau.

Sebelum menutup kuliahnya, beliau memberi kata hikmah pada para mahasiswanya. Katanya, “carilah kekuatan anda. berdebatlah dengan bawa otak, bukan bawa pentungan. Karena fungsi dari perdebatan bukanlah untuk mencari solusi semata. Namun, juga untuk mengembangkan pola pikir agar lebih mendekatkan diri kepada allah SWT.

Kuliah ini berlangsung selama satu jam. Dimulai pada pukul 09.15 dan berakhir pada pukul 10.30. Dosen dan mahasiswa pun meninggalkan kelas. (Asyura)


0 komentar:

Posting Komentar