Dimulai dari kegiatan Pekan Oktober, kami
pengurus LPM STAIN Pontianak memulai agenda kami untuk memberi pelatihan
jurnalistik bagi CAGA (Calon Anggota) LPM. Tanggal 02 November 2013 menjadikan
moment yang penting bagi kami sebagai pengurus LPM angkatan “Spirit”. Mengapa
tidak? Pada hari ini dan tanggal ini kami sebagai pengurus mengadakan
pengukuhan bagi anggota baru yang kami beri nama CAGA (Calon Anggota). Moment
yang kami tunggu-tunggu.
Pagi hari aku melangkahkan kaki dari rumah menuju
STAIN Pontianak dengan mengucap “bismillah” dengan mengharap kegiatan ini
berjalan lancar. Ketika sampai di Kampus ternyata aku sedikit terlambat karena
teman-teman telah berkumpul, setelah menyimpan perlengkapan yang aku bawa, aku
pun langsung bergabung dengan teman-teman.
Di dalam kegiatan ini aku dan teman-teman
sebagai jurnalis kampus yaitu wartawan ingin mewujudkan cita-cita kami yang
selama ini menjadi keinginan yaitu mengrekrut anggota LPM yang professional,
berkualitas, berintelektual dan berkomitmen yang paling utama.
Dengan adanya pengukuhan yang diselenggarakan
selama dua hari ini kami banyak memberi materi kepada calon anggota diantaranya
berita, opini, profil, artikel yang menjadikan pengantar untuk mereka sebagai
wartawan kampus. Kami berharap dengan diadakannya pengukuhan ini mereka lebih
siap untuk menjadi wartawan kampus yang kami harapkan. Tidak hanya kami sebagai
pengurus yang menyelenggarakan kegiatan ini tetapi senior-senior LPM juga ikut
berpartisipasi dalam kegiatan ini. Pemateri-pemateri yang kami hadirkan juga
dari senior LPM itu sendiri tujuan kami menjadikan senior sebagai pemateri itu
sendiri agar calon anggota baru lebih kenal dekat dengan senior LPM.
Kegiatan demi kegiatan telah kami laksanakan dari
sholat bersama hingga makan bersama. Rangkaian acara dan kegiatan juga berjalan
lancar. Ya… bisa dikatakan kegiatan ini tidak mengecewakan dan sangat
membanggakan senior kami. Contohnya salah satu senior kami yaitu bang Sahirul
Hakim yang juga berprofesi sebagai wartawan ia bangga kepada kami. Sangat
bangganya ia kepada kami, dia mengirim pesan lewat BB kepada salah satu senior
kami yaitu bang Holi.
Dalam kegiatan ini juga kami ingin
membuktikan bahwa kami bisa. Mungkin dalam kegiatan ini aku sebagai panitia
merasa sangat merepotkan teman-teman dan senior. Mengapa tidak? Karena tubuhku
yang kurang fit sehingga aku jatuh pingsan dua kali. Tujuanku tidak ingin
merepotkan tetapi dengan aku pingsan ternyata merepotkan. Mungkin ini bisa aku
jadikan pengalaman dan pelajaran agar aku berpikir lebih dewasa lagi dan tidak
egois.
Kehadiran senior-senior LPM lah yang membuat
aku senang dan bangga. Mengapa tidak? Karena senior LPM banyak yang hadir dan
ketua LPM tiga angkatan juga hadir. Wah aku tambah semangat dan senang berada
di UKM LPM ini. Sebenarnya ketika aku pingsan di malam hari itu, aku sudah
tidak kuat lagi dengan kambuhnya penyakitku ini, rasanya aku ingin pulang dan
cepat minum obat. Ketika aku pingsan aku teringat dengan obat-obatku yang lupa
ku bawa, pasti ibu ku sedang ngomel-ngomel di rumah melihat aku lupa membawa
obat, ya itulah aku. Remaja yang sakit-sakitan, apakah penyakitku ini bisa
sembuh ya Allah. Ya sudah lupakan tentang penyakitku ini kita kembali ke LPM.
Tetapi aku terus untuk bertahan dan tidak ingin mengecewakan teman-teman dan
seniorku. Akibat dari pingsan aku tidak menikmati jalannya kegiatan. Tapi ya
sudahlah, dengan aku ada dan hadirnya senior dalam kegiatan ini sudah membuatku
senang.
Ternyata kegiatan ini menguras tenaga
sehingga capek dan letih hinggap di tubuhku dan teman-teman. Tetapi itu semua
kami hilangkan demi berlangsungnya kegiatan ini agar tetap berjalan lancar.
Mungkin bisa dikatakan kami sebagai panitia satu hari tidak tidur sehingga
capek dan lelah mendera kami. Sekitar jam sepuluh malam CAGA kami suruh tidur
tetapi kami sebagai panitia tidak tidur dan mempersiapkan kegiatan kami di
malam harinya. Kami pun merangkai kegiatan di malam hari. Sekitar jam sepuluh
sampai setengah dua malam kami rapat untuk kegiatan kami selanjutnya. Kegiatan
itu kami laksanakan di RUSUNAWA (Rumah Susun Mahasiswa), jebakan demi jebakan
kami buat untuk mereka.
Sekitar jam dua malam kami membangunkan CAGA
untuk melakukan kegiatan yang selanjutnya. Ya… pastinya mereka letih, capek dan
dalam keadaan yang ngantuk berat. Tetapi menurutku itu semua tidak sebanding
dengan wartawan yang sesungguhnya. Bagiku mendapatkan aidikat bagi seorang
wartawan tidaklah mudah dan penuh perjuangan.
Pertama mereka harus mencari aidikat yaitu
lambang bahwa mereka adalah wartawan kampus, mereka mencari itu hanya dengan
sebuah lilin yang ada di tangan mereka dan dengan suara-suara aneh yang kami
buat sebagai jebakan bagi mereka. Sekitar dua jam mereka mencari aidikat itu.
Ternyata dua jam ada juga yang tidak mendapatkan aidikat mereka. Ya… wajarlah
dalam keadaan gelap dan gedung yang besar mereka harus mencari barang yang
kecil.
Ketika di situlah permainan kami mulai.
Permainan yang kami rancang semaksimal mungkin, yaitu marah-marah dengan calon
anggota. Ya… setiap tahunnya ini sudah menjadi tradisi tersendiri bagi LPM
ketika pengukuhan. Menurut saya dengan marah dan membentak calon anggota
menjadikan mereka anggota yang kuat, disiplin dan bertanggung jawab dengan apa
yang mereka lakukan. Ternyata yang marah dan membentak itu adalah tugasnya seorang
senior.
Di sini kami selalu mencari kesalahan-kesalahan anggota. Ya… bisa
dikatakan anggota yang sekarang ini kurang jeli adanya. Bisa ku sebutkan itu,
yang pertama mereka tidak tau 9 elemen jurnalistik padahal kami sudah memberi
materi itu. Kedua mereka juga belum bisa membuat berita. Ya… menurutku wajarlah
mereka belum bisa. Toh materi yang kami berikan masih sangat sedikit walaupun
kami sudah memberi pembekalan bagi mereka. Aku teringat akan kata-kata dari
salah satu senior LPM yaitu bang Sumirzan mengatakan “Kami saja yang belajar
berita selama tiga semester belum bisa, apalagi yang belajar hanya satu bulan”.
Kita lewatkan cerita itu. Cerita
selanjutnya…. Aku tidak menyangka kalau senior-senior sangat galak-galak dalam
pengukuhan ini. Mereka marah dan membentak para anggota baru. Waaah salut deh
buat senior. Apalagi yang namanya kak Aini, walaupun tubuhnya yang kecil tapi
ketika ia membentak caga takut juga ya. Saya teringat akan katanya yang
membentak caga “Kalian serius ndak sih masuk LPM ni? Kalau tak serius bagus
keluar mulai dari sekarang. Cari aidikat kayak gini jak tak bise, ape jak yang
kalian bise? Wartawan kox kyak gini… wah setuju deh buat kak Aini. Lanjutkan
kak.he
Tidak hanya kak Aini yang membentak seperti
itu tetapi bang Sumirzan dan bang Anwar juga tidak mau kalah. Kalau kata-kata
dari bang Sumirzan yang saya tau beliau mengatakan seperti ini ni “Kalian ni,
hanya di suruh mencari aidikat jak tak bise. Kalian ni udah enak, dimasakkan
same panitia. Kurang ape agiklah panitianya. Kalian bisa tidur, kami panitia
ndak ade yang tidur. Cobe kalian pikirkan siape yang lebih capek? Caga pun
menjawab “Panitia”. Wah besar deh kepala panitia tu. Ya.. emang capek sih
sebenarnya satu hari gak ada istirahat.
Kalau bang Anwar “Kalau kalian ndak sanggup
untuk bergabung di LPM ni, bagus kalian keluar dari sekarang. Jangan nanti udah
di kukuhkan baru keluar, yang ada di LPM ni orangnya yang berkomitmen. Bukan
kayak kalian yang di suruh cari aidikat jak tak bise. Ributlah, tak serius.”
Dengan bentakannya ada salah satu caga yang menyerahkan aidikatnya dan tidak
sanggup untuk bergabung di LPM. Ya… menurut saya wajarlah apabila mereka gak
sanggup dibentak sih. Tapi salut deh buat senior-senior yang sudah bekerja sama
dengan panitia untuk menjalankan tugas yang satu ini. Tapi sayang salah satu
senior kami bang Ahmad Fauzi tidak hadir karena beliau ketiduran, mungkin
keletihan yang membuat ia tidak sadar ketika dibangunkan oleh salah satu
panitia.
Setelah marah dan membentak itu menghabiskan
waktu yang cukup lama, sehingga adzan subuh itu terdengar. Akhirnya, kami
memutuskan untuk break sebentar sholat subuh. Setelah sholat kami lanjutkan
lagi untuk menentukan game yang akan kami lakukan. Mungkin di sinilah bisa kami
katakan banyak selisih paham dan pendapat diantara kami. Ya… maklumlah manusia
perbedaan pendapat itu hal yang biasa.
Setelah bermusyawarah akhirnya kami
mengadakan game di kampus. Game kami buat seseru mungkin agar ketua kami Slamet
Funata tidak bersikeras melakukan game di luar. Banyak game yang kami buat
untuk membuat tim lebih kompak dan semakin dekat. Salut deh buat teman-teman
dan senior yang telah membuat game kekompakan itu.
Setelah berakhirnya game itu, banyak cerita
dan kisah kami keluarkan selama kegiatan ini berlangsung. Dari yang mulai minta
maaf hingga curhatan hatinya. Ya… mungkin bisa dikatakan aku (Suma) banyak
salah dikegiatan ini yaitu merepotkan teman-teman dan senior, memarahkan caga.
Ya… aku minta maaf deh kawan, aku janji tidak akan mengulangi kesalahan ku
lagi..hehe
Waktunya ikrar janji. Ya… inilah yang aku dan
teman-teman tunggu karena moment ini membuat kami angkatan spirit memiliki
anggota yang bertambah banyak. Angkatan baru ini diberi nama angkatan
“Petualang” ya keren sih namanya tapi takutnya mereka berpetualang terus dan tidak
sampai ke puncaknya.he. Kata orang dulu nama merupakan tingkah laku atau doa
dari nama itu sendiri..haha
Untungnya aku dan teman-teman diberi nama
angkatan “Spirit” jadi setiap langkah dan kerja kami selalu semangat. Itulah
nama yang diberikan oleh bang Anwar ketika kami angkatan spirit di kukuhkan.
Terima kasih deh untuk bang Anwar yang sudah memberi kami angkatan spirit.
Sampai kapanpun langkah kami tetap spirit bang. Doakan aja ya.
Semoga dengan adanya pengukuhan dan ikrar
janji ini mereka yang sudah dikukuhkan tidak ingkar janji dan siap bergabung
membawa LPM ke depannya lebih baik lagi. Bagi senior kami mengharapkan kalian
bisa membantu kami dan bekerjasama dan terima kasih untuk senior-senior yang
telah membantu kami dalam pengukuhan. Semoga dengan adanya anggota baru yang
lebih banyak ini, ke depannya membawa LPM lebih baik lagi. Semoga program kerja
yang telah di pleningkan bisa terlaksana. Amiiin
Penulis: Sumama (Suma)
0 komentar:
Posting Komentar