Mahasiswa
Tarbiyah Semester III kelas F melakukan
diskusi saat dosen pengampu kuliah tak hadir. Mereka ingin waktu mereka tetap bermanfa`at walau dosen
mereka tak hadir. Diskusi yang dilakukan bertema bebas.
“Dosen tak hadir
bukan berarti kita tak dapat apa-apa. Kita ini kan mahasiswa. Jadi seharusnya
ada dan tak ada dosen, tak menghalangi kita untuk diskusi.” tutur salah satu
peserta, M. Rizqi. Menurut mereka,
mahasiswa itu harus memiliki inisiatif kreatif. Ini dilakukan supaya wawasan
mereka bertambah dan bercabang-cabang. Sehingga mereka mampu berfikir dan mampu
membuat suatu jalan keluar dari masalah-masalah yang mereka hadapi.
“Mahasiswa
berbeda dengan siswa. Dia memiliki wawasan yang lebih banyak daripada siswa.
Sebab, mereka adalah agen perubahan. Harus mampu menciptakan jalan keluar atas
segala permasalahan.” kata Tiyono. “Diskusi kami
tentang aktivitas kuliah yang telah berlangsung sebelumnya. Ini bertujuan untuk
mengingat-ingat kuliah yang lalu.” Harapnya.
Mahasiswa menginginkan
dosen selalu hadir untuk mengisi mata kuliah yang diampunya. Sebab dosen
memiliki kewajiban untuk itu. Senada dengan apa yang telah dipaparkan oleh Tiyono,
bahwa dosen harus hadir karena itu kewajibannya sebagai dosen. “Seharusnya Dosen
bisa masuk sesuai dengan Kewajibannya. Jika seandainya dosen tidak masuk,
haraplah memberikan kofirmasi kepada para mahasiswa. Setelah dosen memberikan
suatu konfirmasi mengenai ketidak-hadirannya,
maka kita sebagai mahasiswa harus bersikap lebih
bijak.” tambahnya.
Kuliah saat itu
seharusnya dimulai pada pukul 13.00 hingga pukul 14.00 WIB. Mahasiswa menunggu
dosen namun tak kunjung datang. Maka mereka melakukan diskusi. Diskusi
dilakukan pada pukul 13.30 hingga 14.15 WIB.
0 komentar:
Posting Komentar